Kehidupan

Cari Kampus yang Berkualitas tanpa Biaya 100%? BEC aja!!

Assalamu’alalikum teman-teman shalih dan shalihahku…

Buat kamu perempuan ataupun laki-laki yang baru banget lulus sekolah ataupun sudah 1-3 tahun yang lalu masa lulusnya, dan masih bingung mau kemana? Lanjut kuliah? kerja? atau nikah aja? Hadeuuhh… gausah bingung-bingung deh. Aku mau rekomendasiin ke kalian semua tentang satu kampus yang ada di Bogor. Kampus yang sekarang menjadi  rumahku untuk menimba ilmu dan menjalani aktivitas lainnya yang bagiku itu sangat bermanfaat. Kampus apa itu? Mari simak penjelasan dibawah ini.

Logo BEC

Bingung mau kemana?

  1. Hati  ingin Kuliah (tapi biaya tidak memungkinkan)
  2. Kalo lanjut Kerja, (bisa apa?)
  3. Masa Nikah? (kan Jomblo)

Jangan khawatir… di Bogor ada kampus yang full beasiswa gratis 100% sepenuhnya tanpa biaya apapun.

”Masa iya?. “

Ya iya dong, masa aku bohong, dosa.

“Apa nama kampusnya?.”

Nah ini yang belum aku kasih tahu, nama kampus nya yaitu Kampus Bogor EduCARE. Namanya saja sudah pake nama daerahnya. Begini ya teman-teman. Kampus ini merupakan kampus Yayasan Peduli Kasih yang sangat membantu anak bangsa yang masih ingin melanjutkan sekolah tetapi memiliki kendala dalam kebutuhan financial dikeluarganya. Oleh karena itu, kampus ini lebih utama ditujukan kepada anak-anak yang kurang mampu. Bukan berarti membedakan, tapi demi membantu mewujudkan impian semua anak bangsa tanpa melihat kondisi financialnya. Kampus ini juga, sangat kental dalam ilmu agamanya. Agama Islam. Disini kita di didik untuk mendawamkan shalat berjamaah, dzikir bersama dipagi hari, dan shalat dhuha bersama. Bayangkan jika kita masuk dalam lingkungan kampus ini, sudah gratis dan akan banyak ilmu dan amal yang kita dapat.

“Lalu? Kenapa bisa Full Gratis? “

Karena, sumber dananya dari CSR, infak dan sumbangan dari berbagai perusahaan. Yang mana infak ini insyaallah halal karna biasanya diambil dari sekian persen profit yang didapat oleh perusahaan tersebut. Perusahaan apa saja yang berperan dalam membantu system kampus ini? Berikut :

  1. PT. BUKAKA
  2. PT. MEGA POWER MANDIRI
  3. PT. POSO ENERGY

Sejarah singkat tentang Kampus Bogor EduCARE

                Kampus ini didirikan oleh Bapak Ir.H.Ahmad Kalla, yang berdiri pada tanggal 9 Agustus 2001. Pada mulanya kampus ini berlokasi di daerah Panaragan Kidul di Bogor, namun pada tahun 2008 kampus ini pindah ke daerah Sukaraja Bogor, dan hingga saat ini kampus Bogor EduCARE masih berdiri dilokasi tersebut.

“Kampusnya enak ga? Kalo gratis gitu, paling juga biasa aja ya? Fasilitasnya pasti kurang.

                Salah besar! Kampus ini memiliki fasilitas yang lengkapnya melampaui kampus lain. Kenapa saya berani bilang begitu? Karna saya sudah membuktikan dan  merasakanya langsung. Di kampus ini, selain bebas dari biaya ini itu,dan dijamin keagamaanya, kita juga sebagai mahasiswa/I dapat makan siang dan makan sore GRATIS. Hebat bukan? Masih gapercaya juga? Makannya buktikan. Masuklah kekampus ini.

Untuk Fasilitasnya, kalian bisa klik link video dibawah ini :

PMB BOGOR EDUCARE ANGKATAN 24

Lengkap bukan? Ayok.. masih belum tertarik juga?

“Wah aku jadi tertarik, kalo gitu jurusan disana apa saja? ada syaratnya tidak? dan cara daftarnya gimana?”

Aduh, aku sampai lupa kasih tahu Jurusan sama Syaratnya ya?. Sudah buka link diatas? Oke aku akan review lagi, jadi di kampus ini memfasilitasi dua jurusan ;

  1. Administrasi Perkantoran
  2. Enterpreneur Bisnis

Nah, buat kamu yang merasa ingin mendalami skiilnya dibidang per-Administrasian atau ingin tahu lebih dalam seperti apa Administrasi Perkantoran itu? Kalian bisa ambil jurusan ini. Karna di jurusan ini, kita akan mendapatkan banyak sekali Ilmu. Selain ilmu Administrasi itu sendiri kita juga akan dilatih ilmu bahasa Inggris dan IT dari yang paling mendasar. Karna di kampus ini terkenal dengan Dosen dan Mahasiswa/I nya yang mahir dalam berbahasa inggris dan mengroperasikan computer.

Begitupun dengan kamu yang mahir dalam ilmu berbisnis, atau mungkin ingin mencoba hal baru dengan berbisnis, kalian sangat dianjurkan untuk mengambil jurusan Enterpreneur Bisnis. Karna di jurusan ini, kalian akan benar-benar dilatih bagaimana cara menjadi pembisnis yang baik dan cara menjalakannya dengan baik pula. Mulai dari pengembangan ide yang akan dibisniskan sampai pemasaran dan pengelolaannya bisnis tersebut. Semua akan kalian dapat di kampus ini.

Persyaratan masuk ke kampus ini, yaitu :

  1.  Pria/Wanita lulusan SMA/Sederajat/Paket C tahun kelulusan 2016 s/d 2020 (maksimal 22 tahun).
  2. Belum menikah/ belum pernah menikah dan bersedia tak menikah selama masa pendidikan.
  3. Beragama Islam
  4. Berasal dari keluarga yang Tidak Mampu secara financial.

Lalu untuk Pendaftarannya bisa di simak informasi penting di bawah ini.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Bogor EduCARE Angkatan 24

Berikut tahap demi tahap PMB Bogor EduCARE :

1
2
3

Informasi lebih lengkap, bisa kunjungi link dibawah ini.

http://pmb.bogoreducare.org

Kehidupan

10 Ciri-ciri Wanita yang Baik untuk Dinikahi

Tidak ada pria di dunia ini yang tidak menginginkan memiliki pendamping hidup yang baik, bahkan seseorang yang selalu disebut sebagai penyempurna keislamanya ini begitu sangat didambakan oleh para kaum adam. Makannya tidak heran jika mereka menginginkan pendamping yang baik untuk menemani masa hidupnya dan menjadi ibu dari anak-anaknya.

Pernikahan bukanlah hal yang mudah, menikah adalah titik pintu awal memulainya kehidupan yang nyata. Sebagai seorang pria, dengan wasilah tanggung jawab menjadi pemimpin dalam sebuah bidak rumah tangga, seorang pria harus betul-betul dalam mencari istri. Bukan hanya menikah lalu menemani di dunia saja, melainkan di akhirat juga. Karna tentunya menikahi wanita yang baiklah impian yang paling utama, agar rumah tangga yang dijalaninya bisa berjalan sakinah, mawadah, dan warahmah dengan keridhoan yang diberikan oleh Allah Swt.

Lantas seperti apakah wanita yang baik untuk dinikahi oleh seorang pria menurut islam?

Ada anyak ciri-ciri wanita yang baik di nikahi yang telah disebutkan, baik dalam firman Allah SWT (Al-Qur’an), sabda Rasulullah SAW (Hadits) maupun kitab-kitab karangan para ulama yang mengacu kepada kedua sumber tersebut. Berikut beberapa ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam, diantaranya:

  1. Shalihah

Wanita shalihah adalah wanita yang taat menjalankan ajaran agamanya, memiliki akhlak mulia serta mampu menjaga dirinya dari berbuatan tercela (maksiat). Wanita yang shalihah juga wanita yang berbakti kepada kedua orang tuanya, menjaga kemaluannya, dan jika suda bersuami, dia sangat patuh oada suaminya. Sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an:

…..فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي

“……. maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka ….” (QS. An-Nisa’: 34)

Dan juga sabda Nabi Muhammad SAW:

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا

Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya (keturunannya), kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena faktor agamanya niscaya engkau beruntung.” (HR. Al Bukhari)

Dari hadits tersebut meskipun urutan agama terdapat pada urutan terakhir, tetapi Rasulullah SAW tetap memerintahkan bahwa agamalah faktor yang lebih utama. Jika pasangan yang kita pilih seiman, insyaallah keturunan yang diberikan oleh Allah pun akan seiman pula dengan kita.

2. Penyayang dan Subur

Semua pria sudah pasti menginginkan wanita yang sayang pada dirinya dan keluarganya. Dan semua pria juga pasti sangat menginginkan wanita yang bisa melahirkan anak-anaknya kelak. Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan kepada kita (pria) selaku umatnya untuk menikahi wanita yang penyayang dan subur (bisa melahirkan):

Nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, senada dengan An Nasa’i dan Ahmad)

Nikahilah ibu-ibu dari anak-anak (yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan) karena sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)

3. Cantik

Seperti yang telah disebutkan di dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW adalah wanita yang cantik. Cantik yang dimaksud di sini dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin bahwa wanita cantik adalah wanita yang memiliki wajah dengan paras cantik, menawan, dan elok untuk dilihat.

Namun Imam Ghazali juga menegaskan bahwa jangan semata-mata karena cantik saja, tetapi juga harus memperhatikan agamanya. Itu artinya agama tetap menjadi faktor pertama yang utama dalam memilih calon pendamping hidup.

4. Baik Nasabnya (keturunannya)


Ciri ini juga telah disebutkan dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW adalah wanita karena nasabnya (keturunannya). Yang dimaksud keturunan di sini adalah keturunan yang baik.

Artinya wanita yang berasal dari keluarga yang baik-baik (taat menjalankan agamanya) karena orang tua atau keluarga yang baik pasti akan mendidik anaknya dengan baik pula termasuk soal agamanya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu’in karya Syeh Zainuddin bin Abd. Azis Al Maliiariy.

5. Berbudi pekerti mulia

Wanita yang dimaksud di sini adalah wanita yang memiliki akhlak mulia dalam perbuatan dan tutur katanya. Sebagaimana Rasulullah menjelaskan bahwa wanita yang demikian akan mampu menjaga dan menghindarkan dirinya dari perkataan serta perbuatan yang mampu merendahkannya sebagai seorang muslimah.

6. Bukan dari kerabat dekat

Wanita yang dimaksud di sini adalah sepupu baik dari ayah maupun ibu. Meskipun sepupu halal untuk dinikahi, namun tidak dianjurkan. Karena secara psikologis dan biologis seorang pria kurang bernafsu dengan wanita yang masih memiliki kekerabatan dengannya sehingga mempengaruhi keturunan yang akan dihasilkan nanti. Di samping itu, juga untuk memperluas tali persaudaraan dan silaturahmi antar sesama. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin.

7. Ringan maharnya

Memilih wanita yang mahal maharnya adalah hal yang sah-sah saja kalau memang itu layak atau setara dengan wanita yang akan dinikahi. Karena wanita yang baik memang layak untuk itu. Namun, jangan sampai menjadikan mahar sebagai pembeban dalam sebuah pernikahan. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda:

Sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang cantik parasnya dan murah maharnya.” (HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas r.a)

Dari hadits di atas, kita dapat ambil pelajaran bahwa sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang rela menerima mahar apapun dari pria yang menikahinya dan tentunya mahar tersebut sudah memenuhi syarat secara hukum syar’i.

8. Kaya hartanya

Menikahi wanita karena hartanya juga direkomendasikan oleh Rasulullah SAW seperti hadits pada poin 1. Maksud di sini bukannya lantas apabila pria menikahi wanita kaya menandakan bahwa dia adalah pria matre’. Tentu saja bukan.

Ini diharapkan agar tidak lagi terpancing akan kegelamoran dunia semata karena sudah memiliki harta yang berkecukupan dari pihak wanita. Tetapi sebagaimana yang dijelaskan jangan jadikan ini sebagai prioritas utama, agamalah yang harus tetap menjadi faktor pertama yang diutamakan.

9. Setara atau Sekufu

Setara atau sekufu yang dimaksud adalah sederajat. Artinya dianjurkan menikahi wanita yang sederat dengannya. Ciri ini mengajarkan kita untuk bisa sadar diri, sadar akan siapa diri kita sebenarnya. Contohnya adalah pria biasa (rakyat) berkhayal untuk menikahi wanita seorang putri raja. Hal itu memang bisa saja terwujud apabila sudah kehendak Tuhan tentunya.

Tetapi alangkah baiknya bahwa mencari wanita yang sederajat saja daripada nanti tidak berjodoh, malah hanyut dalam sebuah khayalan semata. Hal ini juga direkomendasi oleh Rasulullah SAW dalam hadits beliau yang berbunyi:

Pandai-pandailah memilih untuk tempat seperma kalian. Nikahilah wanita-wanita yang setara dan nikahkanlah mereka.” (HR. Sunan Ibnu Majah)

10. Masih gadis atau perawan

Ciri ini sangat diutamakan bagi para pria yang belum pernah menikah sebelumnya. Meskipun juga tidak dilarang bagi pria yang sudah pernah menikah sekalipun. Yang dimaksud gadis atau perawan tentunya bukan karena mengeluarkan darah keperawanan di saat hubungan intim yang pertama, tetapi wanita yang belum pernah melakukan hubungan persetubuhan sebelumnya.

Kalau masalah darah keperawanan bisa keluar kapan saja meskipun belum pernah melakukan persetubuhan karena lapisan pelindung dari darah tersebut bisa saja sewaktu-waktu pecah disebabkan sebuah benturan, seperti terjatuh.

Mengapa pria yang belum pernah menikah dianjurkan demikian? Tiga faktor penyebabnya adalah:

Dia akan sangat menyayangi suaminya, lebih mengutamakan cintanya kepada suami daripada yang lainnya. Pihak pria akan semakin cinta karena sifat dasar pria yang tidak suka kalau pasangan wanitanya tersentuh orang lain. Wanita yang masih gadis memiliki kerinduan akan kehadiran suami pertamanya, yang pada dasarnya cinta yang dalam itu terjadi pada cinta pertama.

Hal ini dijelaskan secara lengkap pula di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali.

Demikian ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam. Semoga kita bisa mendapatkan wanita yang demikian sebagai pendamping hidup kelak. Amin. Wallahu a’lam bish shawab.

Kehidupan

3 Ciri-ciri Pria yang Pantas untuk Dinikahi

Assalamualaikum teman-teman shalih dan shalihahku… Kali ini aku mau kasih tau kalian hal yang penting untuk masa depan kita, khususnya kita para akhwat yaitu “3 ciri pria yang pantas untuk dinikahi.

Bukan hanya pria yang menginginkan calon istri dan makmum yang baik, tentu wanita pun mendambakan calon suami dan imam yang akan memimpinnya baik pula. Banyak penceramah yang menyampaikan tentang ciri-ciri wanita yang baik untuk dinikahi. Namun jarang ditemukan penceramah yang mengajukan ciri-ciri pria yang layak untuk dinikahi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw memang menerima para sahabat untuk memilih perempuan yang baik, sabdanya:

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا

“Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena ikatannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung. ” (HR al-Bukhari)

عن معقل بن يسار, قال: جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم, فقال: إني أصبت امرأة ذات حسب وجمال, وإنها لا تلد, أفأتزوجها, قال: لا, ثم أتاه الثانية فنهاه, ثم أتاه الثالثة, فقال تزوجوا الودود الولود فإني مكاثر بكم الأمم

Dari Maqil bin Yasar, ia berkata: Seorang laki-laki datang ke Nabi Shallallahu ‘alaihi sallam lalu berkata; Sungguh, aku mendapati seorang wanita yang memiliki hak istimewa dan cantik, akan tetapi dia mandul, apakah aku bisa menikahinya? Ia menjawab: “Tidak.” Kemudian dia datang lagi kedua kalinya dan dia mengeluarkannya, kemudian datang tiga kali lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (HR Abu Daud)

Jika pria mendukung untuk menikahi wanita yang memiliki penilaian diatas, lalu bagaimana wanita mencari pria yang tepat?

Dalam Islam, pria atau wanita memiliki hak yang sama dalam memilih pasangan yang menerima. Tidak ada larangan untuk wanita untuk memilih pasangan untuk dinikahi kelak. Dengan memilih pasangan yang baik, rumah tangga diharapkan menjadi harmonis, tenang, dan bahagia.

Lalu bagaimanakah ciri-ciri pria yang layak untuk dinikahi?

1. Baik Agamanya

Allah SWT berfirman:

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia. (QS An-Nur: 26)

Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian Aisyah RA dan Shafwan dari pengajuan bohong yang diberikan kepada mereka. Meskipun demikian, ayat ini berlaku untuk umum. Wanita yang baik adalah untuk pria yang baik pula.

Seorang pria kelak akan menjadi kepala keluarga. Pria yang baik agamanya akan membawa harta pada kehormatan pula. Oleh karena itu, seorang wanita memilihnya memilih pria yang baik agamanya.

2. Tidak Miskin (Berpenghasilan Cukup)

Pribadi yang shaleh memang hal yang paling diutamakan dalam memilih pasangan, namun kebutuhan finansial juga tak bisa diabaikan. Karena urusan rumah tangga tidak cukup hanya dengan bermodal cinta. Pasangan suami istri juga membutuhkan bahan untuk memenuhi kebutuhan tinggal.

Anjuran ini berdasarkan kisah Fatimah binti Qais yang diceraikan oleh persetujuan. Saat masa iddahnya habis, ada tiga orang yang meminangnya, yaitu Muawiyah, Abu Jahm bin Sukhair dan Usamah bin Zaid. Fatimah pun mengadukan perihal itu kepada Rasulullah SAW. Namun Rasulullah SAW mengundang Fatimah agar tak menikah dengan Muawiyah, seraya berkata:

أَمَّا مُعَاوِيَةُ فَرَجُلٌ تَرِبٌ لَا مَالَ لَهُ

“Merupakan Mu’awiyah merupakan laki-laki yang miskin dan tidak berharta”

Tidak miskin bukan berarti kaya, perlu berkecukupan dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Masalah ini perlu diperbaiki untuk mengatasi masalah keretakan dalam keluarga. Karna biasanya faktor ekonomi malah menjadi faktor pertama penyebab perceraian di Indonesia.

3. Tidak Ringan Tangan (Mudah Memukul)

Rasulullah Saw menganjurkan wanita untuk tidak menikahi pria yang ringan tangan atau mudah dilepaskan. Hal ini berdasarkan larangan Rasulullah SAW untuk Fatimah binti Qais untuk menikahi Abu Jahm. Dia berkata:

وَأَمَّا أَبُو الْجَهْمِ فَرَجُلٌ ضَرَّابٌ لِلنِّسَاءِ

“Sementara Abul Jahm adalah laki-laki yang mudah melawan wanita.”

Rasulullah Saw kemudian mengiyakan Fatimah binti Qais untuk menikahi Usamah. Namun Fatimah mengelak dan berisik dengan persetujuan tanda tak setuju. Maka Rasulullah SAW bersabda mengundang “Taat kepada Allah dan Rasul-Nya lebih baik bagimu”. Mendengar sabda Nabi SAW, Fatimah akhirnya menikah dengan Usamah, ia lalu hidup bahagia bersama Usamah.

Rasulullah SAW merupakan pribadi yang lembut dan sangat menghormati wanita. Dia tidak pernah membantah dia, disetujui menyetujui Aisyah:

ما ضرب رسول الله ﷺ خادما ولا امرأة قط

“Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah dihilangkan pembantu juga perempuan.”

Pria yang mudah menyerang memiliki potensi lebih besar untuk melakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Di Indonesia, KDRT juga salah satu faktor paling utama yang menyebabkan perceraian. Selain itu, kekerasan juga biasanya akan berefek buruk pada sang anak.

Berdasarkan kisah Fatimah binti Qais, kita dapat menarik kesimpulan tentang hadis tentang empat kriteria yang tidak hanya ditujukan untuk wanita saja. Melainkan juga untuk pria, karena Rasulullah SAW pun mempertimbangkan aspek materi dan mengutamakan memilih pasangan karena agamanya.

Semoga, kita bisa mewujudkan impian ingin memiliki calon suami yang kita idamkan. Hidup bersama seorang pria yang sholeh dengan ketaatan dan kelembutannya, yang menjadi suami juga ayah dari anak-anak kita. Aamiin..

Wallahu a’lam bisshawab

Kehidupan

Anjani – 4

Cerita Sebelumnya…

Bogor, 2006

Ketika suasana sekolah sudah mulai sepi, yang tersisa hanyalah guru dan pegawai sekolah, Jani hanya diam didepan pagar. Ambisi dengan keinginannya bahwa dia sangat ingin masuk kesekolah itu. Akhirnya Ibu Jani memutuskan untuk menemui Kepala Sekolah.

-Ruang guru

” Tok.. Tok.. Tok.. ” suara ketukan pada pintu yang sebenarnya kondisi pintu itu terbuka, tanda permisi meminta izin masuk “Permisi.. Assalamu’alaikum.. ” Ibu Jani memulai bicara.

Seluruh isi ruangan menengok ke arah pintu. Didapati seorang wanita yang terlihat lusuh dengan sedikit membungkuk sambil tersenyum. Ada yang terlihat jutek dan tak acuh, ada pula yang terlihat ramah penuh dengan senyum sebagai tanda membalas wanita itu, salah satunya guru cantik yang tadi sudah mengetes anaknya.

Satu dari mereka ada yang menjawab “Wa’alaikumsalam.. Ada keperluan apa ibu?” Lagi-lagi guru cantik itu yang merespon kehadiran Ibu Jani. Memang pantas dibilang baik guru ini. Selain cantik, hatinya pun ramah.

“Saya orang tua murid yang barusan mengikuti pendaftaran dan pengetesan disini bu.” belum sempat beres bicara, guru cantik itu memutus pembicaraan

“Oh iya saya ingat, Ibu ini orang tuanya Anjani ya?” tanya guru itu dengan antusias “Eh maaf ibu, saya memotong pembicaraan. Anjani anak yang sangat cerdas bu. Sudah pasti dia masuk ke sekolah ini. Jani masuk kan bu? Dia diterima kan?” lanjut guru itu berbicara dan diakhiri dengan bertanya.

Ibu Jani hanya tersenyum ragu, lalu menjawab “Iya bu, saya Ibu nya Anjani, alhamdulillah Jani memang anak cerdas, tapi untuk masuk ke sekolah ini Anjani sepertinya belum pantas.” Guru cantik itu terkejut mendapati jawaban dari Ibu Jani.

“Maksud ibu? Anjani tidak diterima disekolah ini?” Tanya lagi guru itu dengan nada yang agak tinggi, menyebabkan seluruh ruangan kembali melirik ke arah pintu. Merasa tidak enak, guru itupun mengajak Ibu Jani untuk duduk dikursi depan ruang guru.

“Iya bu, Jani tidak diterima.” Jawab ibu sekenanya tak banyak bicara.

“Saya heran, kok bisa ya? Dari sekian anak yang saya dapat untuk saya tes, hanya Jani yang menurut saya paling sempurna.” Guru cantik itu semakin heran. Tanpa sengaja menengok ke arah gerbang, terlihat jelas ada Jani disana sedang duduk bersandar menatap kosong arah seluruh penjuru yang ada disekolah itu. “Kasian Anjani, saya rasa ini ada kesalahan.” Gumam guru itu dalam hati.

“Ibu, mari ikut saya. Kita bicarakan ini pada Kepala Sekolah.” Ucap Guru itu tiba-tiba sambil beranjak berdiri mengajak Ibu Jani.

“Tapi bu, apakah tidak masalah?” Tanya Ibu Jani ragu.

“Sekarang saya tanya, tujuan ibu tadi ruang Kepala Sekolah untuk apa? Pasti untuk membicarakan hal ini kan? Mari saya bantu bu.” Guru cantik itu balik bertanya dan menjawabnya sendiri.

Akhirnya Ibu Jani dan guru itu pergi ke ruang kepala sekolah untuk meminta alasan kenapa Anjani tidak bisa masuk?.

Saat diruangan kepala sekolah, Ibu Jani merasa tidak enak, dia hanya duduk di kursi tunggu sambil mendegarkan pembicaraan guru itu kepada kepala sekolah yang menjelaskan bagaimana yang sebenarnya terjadi. Dan terdengar dengan jelas.

“Beberapa orang tua siswa yang tidak memberi upah pada bagian pendaftaran ya inilah hasilnya, mereka akan sulit masuk.” terdengar jelas suara itu, tapi itu bukan suara dari guru yang tadi bicara dengannya. Sudah pasti ini suara kepala sekolah. Hati Ibu Jani begitu terkejut saat mendengar ucapaan itu. Sejahat itukah dunia pendidikan? Mementingkan yang berbau uang lalu urusan hasil dikedepankan. Yang ada dipikirannya saat itu bulat, dia tidak akan memasukkan anak kesayangannya kesekolah ini. Tiba-tiba guru itu keluar bersama seorang wanita kisaran 48 tahunan dengan postur tubuh yang gemuk menghampiri Ibu Jani.

“Akan ku batalkan saja ini. Aku tidak ingin anakku masuk ke sekolah ini” Umpat Ibu Jani dalam hati, sambil menatap kedua wanita dihadapannya.

“Jadi ini ibu nya Anjani yang tadi kamu cerita Rita?” Tanya kepala sekolah itu kepada guru yang ramah itu. “Oh, guru cantik ini bernama Rita?” Tanya Ibu Jani dalam hati menandakan terjawab pertanyaan yang belum sempat tertanyakan dari tadi.

“Iya bu, ini Ibu Anjani yang tadi saya ceritakan.” Jawab guru Rita meyakinkan.

“Baik bu, begini. Sebelumnya saya memohon maaf, anak ibu belum bisa diterima di sekolah ini karna usianya yang masih terpaut jauh dengan batas usia yang kita tentukan.. Kita menerima siswa yang sudah genap 6 tahun, sedangkan Anjani ini, 6 tahun saja dia belum menginjaknya. Jadi, alangkah baiknya.. Pihak kami memutuskan untuk tidak menerima anak di bawah 6 tahun, karna ditakutkan akan susah menerima pelajaran.” Jelas Kepala Sekolah itu dengan penuh alibi. Mungkin benar, tapi ucapannya yang jelas-jelas tadi Ibu Jani dengar sangat meyakinkan bahwa wanita ini tidak berkata sebenarnya.

“Tapi, setelah saya mendengar penjelasan dari Bu Rita, bahwa Anjani adalah anak yang cerdas. Saya jadi tertarik untuk mengetes kembali Anjani, dan jika apa yang dikatakan Bu Rita ini benar, saya akan menjamin Anjani bisa masuk kesekolah ini. Namun, jika Anjani tidak bisa menjawab pertanyaan saya, meskipun itu hanya satu saya tidak bisa mengizinkan Anjani untuk masuk ke sekolah ini.” Penjelasan kepala sekolah itu menantang.

Ibu Anjani terbelalak mendengar semua itu, Bu Rita yang duduk di samping kepala sekolah itu hanya menunduk merasa gagal untuk membantu mewujudkan impian Jani.

“Baik bu, insyaallah anak saya bisa.” Jawab Ibu Jani dengan yakin. Meskipun dalam hatinya menolak, tapi dia berpikir ini kesempatan terakhir untuk anaknya. Selain itu juga, dia ingin anaknya bahagia bisa mewujudkan mimpinya.

“Satu lagi, jika Anjani berhasil dan bisa diterima disekolah ini, ada syaratnya.” Lanjut kepala sekolah itu, “Ibu harus membayar kursi untuk Anjani sebesar lima ratus ribu rupiah” Jelas kepala sekolah itu terang-terangan.

Ibu Jani semakin tak abis pikir dengan sekolah yang katanya berkelas tinggi ini. Seperti ini kah pendidikan yang berkelas? Bukannya berkualiatas malah menganut sistem memeras.

Sambil menarik napas, dan bicara dengan perlahan “Lahaulaa Wala Quwwata Illa Billah” ucapnya. “Baik bu, saya setuju.” Mau tak mau dia menyetujui perjanjian ini.

“Ya allah.. Aku memohon segala ridho mu, ku setujui perjanjian ini. Aku yakin ini bukan sogok menyogok yang dilakukan oleh orang tua murid yang lain, bahkan perjanjian ini permintaan dari mereka, dan ini secara terang-terangan disaksikan oranglain, Bu Rita. Berilah Anjani anakku kemudahan ya allah.” Jerit Ibu Jani dalam hati.

Akhirnya mereka beranjak pergi ke salah ruang kelas yang ada di sekolah itu.

“Anjani… Sini sayang!! ” Teriak ibu memanggil Jani, Jani berlari menghampiri ibu.

“Ayo sayang, kamu bakal di tes lagi.” Ucap ibu menyemangati Jani.

“Wah? Yang benar bu? Kok Jani di tes lagi?” Tanya Jani bingung.

“Iya sayang, kata Bu guru Jani di itu hebat, jadi Jani di kasih kesempatan sekali lagi buat ikut tes di sekolah ini.” Jelas ibu.

“Wahh?? Tapi Jani bakal diterima kan bu?” Tanya Jani berharap.

“Jani bakal diterima disekolah ini, asal Jani harus jawab pertanyaannya baik-baik ya!! Harus benar semua! Oke sayang?” Jawab ibu meyakinkan.

“Iya bu, Jani pasti bisa jawab lagi!” Anjani bersemangat.

Ibu Jani semakin yakin bahwa Jani akan bisa diterima di sekolah ini. Mereka pun berjalan menyusul kepala sekolah dan Bu Rita ke ruang kelas.

Apakah Jani bisa menjalankan tes keduanya? Tunggu cerita selanjutnyaa

Kehidupan

3 Cara Allah Menjawab Doa Hamba-Nya

Assalamu’alaikum teman-teman shalih-shalihahku.. Selamat membaca kembali blogku. Blog kali ini, aku akan sedikit berbagi ilmu pada teman-teman semua mengenai “3 Cara Allah SWT Menjawab Do’a Hambanya-Nya”. Mungkin teman-teman semua sudah tahu, bahkan ahli dalam ilmu ini. Tapi di blogku kali ini, insyaallah dapat menambah lagi ilmu teman-teman semua.
Perlu diketahui bahwa Allah SWT, menjawab do’a-do’a hambanya dengan tiga cara:
1. Ya, aku kabulkan sekarang.
2. Nanti, aku ingin lihat usahamu dulu.
3. Tidak, aku punya pilihan yang lebih baik.

Mari simak ayat-ayat dibawah ini:

  1. Ayat pertama
    ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Berdoalah kalian kepadaku, niscaya aku akan mengabulkannya untuk kalian.
(QS. Ghafir: 60).

2. Ayat kedua

سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

“Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 186).

3. Ayat ketiga

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 216).

Nah teman-teman, Sesungguhnya Allah SWT itu sangat suka dengan hambanya yang selalu meminta, Allah Swt juga sangat mencintai hamba-bambanya yang selalu mencurahkan isi hatinya. Namun, perlu diketahui bahwa setiap doa yang kita panjatkan, tidak mesti diijabah pada saat itu sesuai keinginan kita. Boleh jadi, Allah SWT menjawabnya dengan cara lain.

Nabi SAW mengatakan bahwa ada tiga bentuk pengabulan doa sebagaimana terdapat dalam hadis berikut,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ

Tidaklah seorang Muslim berdoa yang tidak mengandung dosa dan tidak bertujuan memutus silaturahmi, melainkan Allah SWT akan mengabulkannya dengan tiga cara; (1). Allah akan mengabulkan doanya sesegera mungkin, (2). Allah akan menyimpan (menjadikannya pahala) baginya di akhirat kelak, dan (3). Allah akan menjauhkan darinya kejelekan. Mereka (para sahabat) berkata: “Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi SAW lantas berkata: “Allah akan banyak menjawab doa-doa kalian.” (HR. Ahmad).

Dan, tidak semua doa yang kita panjatkan itu bisa dikabulkan oleh Allah swt. Kenapa? Karna Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk hambanya, dan mana yang terburuk untuk hambanya. Karna seperti yang dijelaskan di salah satu ayat di atas “boleh jadi yang kita benci ternyata itu yang baik menurut Allah, dan boleh jadi pula yang kita cinta ternyata itu yang buruk menurut Allah.”

Kuncinya teman-teman, apapun isi doanya, selagi itu baik untuk dunia maupun akhirat, Yakinlah bahwa Allah selalu ada bersama kita, menerima setiap Whatsapp dari kita, lalu membaca dan membintanginya, dan urusan dibalas atau tidak tunggu saja. Boleh jadi sinyal yang kau pakai selama ini belum mencukupi kadarnya dengan sinyal yang Allah punya.

Tenang, Allah akan selalu mencatat ulang setiap diary yang kita tulis, dan menunggu sampai mana kita tidak sanggup lagi untuk menulis, dan disitulah Allah akan membalas juga menjawab semua isi diary kita. Insyaallah..

Kehidupan

Anjani – 3

Cerita sebelumnya..

Bogor, 2006

Dan Jani hanya mengangguk begitu cepat. Semangatnya menggebu, yang ada dipikirannya saat ini hanyalah pelajaran-pelajaran yang pernah diajarkan oleh gurunya saat di Taman Kanak-Kanak dulu.

Pertanyaan demi pertanyaan terus diberikan oleh sang guru, Jani selalu berhasil menjawab tanpa ada kesalahan satupun. Terbukti Jani memanglah anak yang pintar juga cerdas. Ibu guru yang sedari tadi mengetes Jani hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum tak menyangka. Begitupun dengan Ibu Jani yang ikut tersenyum juga. Duduk dibelakang menunggu Jani sambil memperhatikan dan mendengarkan sayup-sayup pembicaraan mereka.

“Kamu hebat Jani, semua pertanyaan yang kamu jawab benar semua..!!” Ucap Ibu Guru dengan girang.

Gadis kecil yang mengenakan kaos lengan pendek dan celana bahan yang tampak kusut itu ikut tersenyum girang, senang akan hasil yang telah ia dapatkan.

“Ibu… Jani sudah beres di tesnya,” teriak Anjani menghampiri ibunya.

“Kata bu guru, Jani hebat! Soalnya jawaban Jani betul semua bu.!!” Lanjut Jani begitu senang.

“Wah yang benar Jani?, ” Jawab Ibu seakan tidak tahu. “Memang hebat anak ibu!! Ibu bangga sama kamu sayang.” Lanjut ibu sambil memeluk Jani dan mencium keningnya.

15 menit lagi pengumuman hasil penerimaan murid baru, dan di detik seperti ini Ibu Jani lah yang paling khawatir akan hasil tes anaknya itu. Karna sejak kejadian yang dilihatnya tadi, Ibu Jani menjadi tidak enak dengan perasaannya.

“Apakah anakku bisa lolos? Sedangkan orang tua yang lain sudah mencuri start duluan? Ya allah berilah kami jawaban yang terbaik, hamba yakin kau tidak akan mempersulit segala hal yang bersih.” Lirih ibu dalam hati

Pengumuman pun dimulai, para orangtua murid dan calon murid dikumpulkan didalam aula besar. Mulailah disana diumumkan satu persatu nama anak yang diterima di sekolah itu. Ibu Jani semakin deg-deg an, karna jika nama Jani tidak disebut di awal-awal itu artinya Anjani tidak lolos. Dan benar, apa yang di khawatirkan Ibu Jani terjadi.

“Andika Cohyo…, Annisa Bigia…, Azzahra…, Bayu..,”Dan seterusnya hingga selesai.

Sorak sorai ramai memenuhi aula besar itu, namun tidak untuk Jani dan Ibunya. Nihil. Tak ada nama Anjani disebutkan. Jani mungkin belum menyadari, tapi Ibu Jani hanya menghela napas pasrah dengan kenyataan yang baru saja diterimanya. Harus menahan tangis haru didepan anak yang di sayanginya itu.

“Bagaimana bisa?? Bagaimana bisa Jani tidak lolos tes itu? Sudah jelas aku yang menjadi saksi bahwa anakku berhasil menjawab tiap pertanyaan guru itu, bagaimana bisa?” Ibu terus bertanya dalam hatinya.

“Apa karna tidak ada uang bersih yang kuberikan? Tapi kenapa ya Allah? Hamba hanya ingin jalan yang terbaik juga bersih” Jeritnya dalam hati.

“Ibu.. Jani lolos kan?? Jani diterimakan bu?” tanya Jani membuyarkan lamunan Ibunya.

Ibu Jani hanya menatap nanar ke arah Jani, tak mungkin jika dia harus berkata jujur, tapi berkata bohong pun bukan jalan yang tepat untuk perihal ini. Ibu Jani pun memutuskan untuk jujur dan memberi pengertian kepada Jani. Lalu ditariklah anak kesayangannya itu kehadapannya lalu Ibu Jani berdiri setengah lutut menyama ratakan tingginya dengan Jani.

“Jani sayang, anak ibu yang cantik, yang pinter, anak kebanggaan ibu yang paling hebat..” Ibu berusaha menguatkan diri.

“Jani jangan kecewa ya.. Jani belum bisa diterima di sekolah ini..” belum sempat Ibu menyelesaikan omongannya Jani pun langsung menangis memeluk Ibunya. Sungguh sedih perasaan Jani saat itu, semua yang dia harapkan sirna begitu saja.

Tepat didepan gerbang sekolah, orang-orang hilir mudik dengan perasaan senang, namun tak sedikit pula anak yang bernasib seperti Jani. Jani terus menangis dipundak ibunya, tanpa bersuara sedikitpun. Begitu terasa oleh Ibunya bahwa Jani sangat terpukul, Mungkin Jani pun merasa kecewa karna merasa janggal, tes yang tadi dia laksanakan benar – benar terjawab, tapi kenapa dia tidak lolos?

Saat itu, disiang hari yang begitu terik, Jani hanya bisa menangis dan terus menangis. Pagar dan lapangan sekolah lah yang menjadi saksi bisu keharuan Jani.

Ketika suasana sekolah sudah mulai sepi, yang tersisa hanyalah guru dan pegawai sekolah, Jani hanya diam didepan pagar. Ambisi dengan keinginannya bahwa dia sangat ingin masuk kesekolah itu. Akhirnya Ibu Jani memutuskan untuk menemui Kepala Sekolah.

Penasaran dengan kejadian selanjutnya di ruangan kepala sekolah seperti apa? Tunggu cerita selanjutnya..

Cerita Selanjutnya..

Kehidupan

Dia? Jangan dulu!!!

Assalamualaikum teman-teman shalih dan shalihahku…
Apa ada yang kangen sama saya? Kalo saya sih kangen dia, *eiittsss dianya siapa hayoo??*

Hmm.. Ngomongin tentang “dia”, apakah di antara kalian sudah ada yang punya sosok si “dia”?? Mungkin yang baru sah bakal lansung tunjuk tangan dan bilang “Iya.. Saya!! Saya sudah punya, punya idaman hati si dia” cieeiileeh.. Lah yang jomblo? Pas denger pertanyaan itu, langsung pake headset terus pura-pura ga denger, diem nunduk aja, ya kaan?? (aduh kita sama loh). Hehehe, tenang… Buat kalian yang masih ngejomblo aja (termasuk sayapun..) yang sabar dan tenang… Ini bukan ujian, tapi ini bukti bahwa Allah itu sayang sama kita, para jomblowati dan jomblowan.

Dia, siapa dia? Sudah pasti sejenis wanita atau pria.
Berjodohkah aku dengannya? Atau jangan-jangan hanya melancong dan sekedar singgah?
Dia, benarkah tiga rangkai huruf berbeda dengan satu makna?
Entah itu pria atau wanita yang selalu dipuja dengan sebutan cinta?
Udah dong mblo cukup,
Lagi dan lagi hidup dirundung dengan istilah cinta. Ga pusing apa? Tugas kampus noh numpuk.

Teman-teman.,
Diantara kalian, pernah ga sih ada yang ngerasain indahnya JATUH CINTA? atau bahasa bekennya tuh “BUCIN”, pernah ga? (saya si pernah, dulu).
Terus gimana hasilnya? Yang dituju membalaskah? Atau ternyata malah sakit hati gak terarah?
Tenang-tenang, apapun itu hasilnya aku ga pengen tau ko. Tapi… Percayalah akupun pernah ngalamin Cinta Bertepuk Sebelah Tangan *ampun.. bayangin dah tuh gimana cara nepuknya*

Kembali lagi ke si “Dia”. Coba bayangkan saat ini kamu adalah satu-satunya orang yang ada di hati dia. Betapa bahagianya bukan dirimu? Bayangkan lagi kalo dia nembak kamu atau kamu ngajak dia pacaran, terus langsung jadi gitu aja, tanpa syarat, tanpa training, tanpa gaji awal, tanpa apapun itu deh, terus langsung fix, jadi, punya tanggal, dan istilah lainnya di pacaran. Mantepp.. Hahahah
Astaghfirullah.. Gaboleh ya teman shalih dan shalihahku… Dosa!! Dosa loh, bayangin yang enak-enak dan ternyata itu maksiat. Nahkan, baru bayangin aja dosa, gimana kalo kita benar-benar ngejalanin? Naudzubillahimindzalik.

Aku saranin nih ya, yang sekarang punya pacar putusin deh pacarnya! Mau bilang aku jahat? Iya aku jahat! Akupun putus sama pacarku yang dulu karna ada orang baik yang dateng ke aku dan ngasih tau aku kalo pacaran itu HARAM!!! *kann curhat*

Gini aja deh, dia bilang suka? Bilang sayang? Bilang cinta? Tapi minta pacaran? Yailaahhh BULSHIT 1000 X. Teman-temanku, khususnya para akhwat, makhluk yang paling dimuliakan Allah, jika si dia yang kau idamkan dan ternyata diapun mengidamkanmu itu sungguh membahagiakan, tapi jika dia mengajakmu pada hal kemaksiatan, stop rasa kamu, lalu tinggalkan. Karna pria yang sejati itu bukan ngajak Pacaran!

Dia? Jangan dulu!!!

Fokus sama apa yang sekarang jadi tumpuan hidup kamu. Baik wanita maupun pria. Yang kuliah, fokus kuliahnya! Supaya IPK memuaskan dan bisa kerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Lalu yang yang lagi kerja, fokus juga sama kerjanya!! Siapa tau gaji tiba-tiba naik, dan hidup lebih membaik. Urusan jodoh? Atau si “Dia” itu? Pasrahkan saja pada tuhan. Gausah memaksakan, apalagi ngambil jalan pacaran. Dosa!! Itu temannya Setan!

Di blog sebelumnya aku pernah bilang, rasa suka, sayang, dan cinta itu adalah hal yang wajar, itu fitrah dari Allah, dan tidak ada siapapun yang bisa melarang. Tapi, kita harus bisa jaga itu sebaik-baiknya. Minta sama penciptanya!. Bukan pepet, deketin, terus minta nomor wa, eh galama ngajak jadian si dia. Hmmmm,? Masih jaman apa?

Sekali lagi! Dia? Jangan dulu!
Kalo jodoh juga pasti bertemu, kalo bukan? Allah udah siapin yang baru, yang lebih baik dan terpadu. Oke teman shalihah dan shalihahku?.

Inget ya! Dia? Jangan dulu!!!

Kehidupan, Pengetahuan

Gara-gara Mas Cor dan Mba Ona, Kenapa harus Stay at Home siih??

Assalamualaikum teman-teman shalih dan shalihah..

Ngomongin masalah Stay at Home gara-gara si Mas Cor dan Mba Ona, di Indonesia cukup gencar ni. Coba, kenapa harus Stay at Home sih?
Kenapa ya?? Hmm mari simak penjelasan dibawah ini baik-baik.

JAKARTA-Presiden Jokowi telah menganjurkan masyarakat untuk berkegiatan di rumah dan mengurangi beraktifitas di luar rumah demi mencegah penyebaran rantai virus corona.

Kegiatan mulai dari bekerja, sekolah hingga beribadah, dalam keadaan darurat corona seperti saat ini menjadi peringatan bagi masyarakat.
“Dengan kondisi ini saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah,” jelas Jokowi di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020) lalu.

Selain kata Jokowi, sejumlah kepala daerah telah mengambil kebijakan untuk meliburkan anak sekolah selama 14 hari. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan sementara dan digantikan dengan belajar di rumah.

Nah teman-teman sudah mengerti belum? Kenapa kita semua harus diam dirumah selama 14 hari? Sudah jelas bukan, apa yang telah dipaparkan oleh Bapak Presiden kita, bahwa sistem Stay at Home selama 14 hari ini bertujuan untuk mengurangi rantai penyebaran si dua sejoli Mas Cor dan Mba Ona ini. Tapi, 60% rakyat Indonesia masih banyak yang menyalah artikan adanya sistem ini.

Sekolah dan berkerja diliburkan, bertujuan agar masyarakat bisa diam dirumah, dan mengurangi aktifitas-aktifitas di luar rumah. Tapi apa yang terjadi? Sekolah dan bekerja memang libur, tapi kegiatan diluar rumah masih ramai dijalanan. Perkumpulan dimana-mana masih sering ditemukan, dijalan, dimall, direstoran, semua berjalan seakan baik-baik saja. Padahal sudah jelas, himbauan begitu tegas. Agar masyarakat tetap diam dirumah, dan tidak merasa waswas. Bayangkan, jika semakin sering berinteraksi, semakin besar juga frekuensi penyebarannya Virus Corona ini.

Oke, diam dirumah selama 14 hari dan mengerjakan segala hal yang seharusnya diluar rumah itu memang tidak mudah. Bahkan para pekerja freelance banyak yang mengeluh jika harus menunda bekerja sementara, alasanya cukup menyentuh hati “Kami bukan pegawai kantoran yang bisa menyelesaikan pekerjaannya dirumah. Kami hanya seorang pekerja freelance. Jika kita hanya diam dirumah, mau makan apa keluarga kita?” Lalu para pelajar khususnya mahasiswa/i banyak pula yang mengeluh atas diliburkannya kegiatan belajar di sekolah, maupun di kampus. Mereka merasa kesulitan dengan sitem belajar online.

Tapi kita bisa apa? apa salahnya jika kita saling bekerja sama? Mematuhi kebijakan yang ada, membantu peran pemerintah dan para tenaga kerja agar lebih mudah menangani pandemi Virus Corona yang kini kian melanda.
Oleh karena itu, ayoo sama-sama, seluruh warga Indonesia mari kita jalani sistem Stay at Home ini agar kita semua dapat terlindungi. Juga mengurangi tingkat penyebaran virus dan kematian di dunia, khususnya di Indonesia.

Kehidupan

5 Hal yang Terlupakan ketika Bahagia

Assalamualaikum teman” shalih dan shalihahku..
Bicara tentang Bahagia, apa sih definisi Bahagia dimata islam? Bahagia dimata islam adalah Hati, dan Bahagia itu bukanlah Harta. Kenapa begitu? Karna kebahagian seseorang bukan diukur seberapa besar harta yang dimilikinya, Tapi seberapa sehat hati yang ada dalam dirinya.

Kadang ada hal-hal yang tanpa sengaja terlupakan oleh kita, berikut diantaranya

1.Kuasa dan nikmat dari Allah SWT

Ketika kita merasa bahagia, atas pencapaian yang kita harap itu terjadi. Maka banyak sekali orang yang merasa bangga akan dirinya sendiri. Mereka mengatakan dalam hatinya bahwa mereka telah berhasil, apalagi keberhasilan tersebut hasil jerih payah tangannya sendiri. Padahal yang terjadi sebenarnya, semua pencapaian yang mereka dapat tidak akan terjadi jika tidak ada Kuasa dan Nikmat yang diberi oleh Allah SWT. Mereka terlalu larut dalam kebahagiaan. Sehingga yang seharusnya mereka bersyukur dan mengucapkan rasa terimakasih pada Allah SWT, malah lupa akan siapa yang menghendaki semua itu padanya. Na’udzubillahimindzalik.

2. Orang tua

Kebahagiaan juga bisa membuat kita lupa terhadap orang tua. Kenapa begitu? Sama halnya dengan point diatas. Saat kita merasa bahagia, ketika allah terlupakan bagaimana dengan orangtua yang hanya sebagai makhluk ciptaan? Kita lupa bahwa segala apa yang telah kita capai adalah salah satu bentuk bukti dari Allah bahwa doa ayah dan ibu kita terkabulkan. Karna tak ada orang tua manapun yang tidak mendoakan kebahagiaan anaknya.

3. Orang-orang yang jauh

Saat kita diambang kebahagian orang-orang jauh seperti sanak keluarga dan kerabat-kerabat lainnya pun tak terasa akan terlupakan. Karna ketika kebahagiaan itu terjadi, yang ada dipikiran kita hanyalah apa-apa yang ada disitu. Padahal bisa jadi, salah satu dari orang-orang jauh tersebut ada yang pernah berperan dalam mencapai kebahagiaan kita.

4. Masalah yang lalu

Begitupun dengan masalah-masalah yang pernah kita alami. Bahagia yang kita rasa akan membuat itu semua hilang dari ingatan. Betul bukan? Bahayanya, jika seseorang lupa akan masalahnya yang lalu, dia akan merasa dialah yang paling hebat saat ini. Karna jika masalahnya yang lalu itu rumit, dan dia menemukan titik yang bagus dimasa sekarang dia akan menilai dirinya lah yang paling baik. Padahal bukan begitu, dengan kebahagian yang dirasa harusnya menjadi titik Intopeksi untuk dirinya.

5. Masa yang akan datang

Dan yang terakhir, begitu bahayanya jika kebahagiaan membuat kita lupa akan masa yang akan datang. Kenapa? Karna, bagaimana jika kebahagiaan yang dirasanya sekarang malah membawa petaka dimasanya yang akan datang. Semena-mena menjalani hidup tanpa berfikir kedepannya seperti apa. Karna sejatinya kehidupan layaknya ban berputar. Tentu kalian semua sudah mendengar hal ini bukan?.

Lalu bagaimana agar kita tidak lupa dengan 5 hal tersebut?

Teman-teman shalih dan shalihahku… Agar kita tidak melupakan 5 hal diatas meskipun itu tidak disengaja, yaitu dengan selalu mendekatkan diri pada-Nya. Pada Allah SWT. Tuhan penguasa alam. Tanamkam dalam diri kita bahwa apa-apa yang kita miliki, yang kita rasakan, itu semua kehendak allah. Charge hati kita dengan hal-hal kebaikan. Beribadah padanya, mengerjakan semua yang diperintahkannya, dan selalu lah beramal sholeh pada siapapun. Karna dengan begitu kita akan mendapat kebahagiaan yang didasari oleh rasa syukur yang besar kepada Allah swt. Sudah jelas, jikalau begitu kita tidak akan melupakan Allah, Orang tua, Kerabat, Masa lalu, dan Masa depan. Bahagia adalah nikmat yang begitu di idamkan oleh seluruh makhluk. Oleh karena itu, Berbahagialah, lalu bersyukur atas nikmatnya. Karna penyebab kebahagian berasal dari apa yang kita kerjakan, dan didukung oleh ayah-ibu atas segala permintaan. Allah bersama orang yang berbahagia juga bersyukur.

Kehidupan

Anjani – 2

Cerita Sebelumnya…

Bogor, 2006

Saat itu sekolah sangat ramai, orang-orang hilir mudik dengan masing-masing kesibukan. Terlihat dari kejauhan tertempel papan judul bertuliskan “Ruang Pendaftaran”, Ibu Jani pun bergegas menarik tangan Jani dan mengajaknya kesana. Sesampainya disana, ruangan yang cukup besar itu terlihat cukup padat. Ada yang sedang mendaftar, ada juga yang sedang dites dasar sebagai salah satu syarat penerimaan murid.

“Mereka lagi ngapain bu?” tanya Jani begitu polos.

“Mereka itu lagi di tes, salah satu syarat bisa diterima disekolah ini atau engga?” Ibu menjelaskan begitu teliti sambil mengusap rambut Jani. Dan Jani, hanya mengangguk entah mengerti atau tidak.

Namun ada beberapa kejanggalan yang Ibu Jani lihat diruangan ini. Mayoritas, orang tua calon murid yang sudah dites anaknya, mereka memberikan beberapa lembar uang. Ada yang mengendap-ngendap, adapula yang secara terang-terangan. Ibu Anjani hanya geleng-geleng kepala, dan tak abis pikir atas tindakan tersebut. Ya, bisa dibilang jalan pintas yang terlarang demi kebaikan yang tergolong memaksakan. Uang licin. “Astaghfirullah, jauhilah saya dari perbuatan itu ya allah.” Ucap ibu Anjani didalam hati. “Hamba yakin, anak hamba ini bisa lolos dengan cara yang sehat, Aamiin..” Lanjutnya.

Ibu Jani pun bergegas mencari meja pendaftaran lalu langsung menghampirinya. Dengan segala berkas yang menjadi syaratnya, Ibu Jani pun mengisi formulir dan mendapatkan nomor urut tes untuk Jani yang ke 15. Jani yang berada dibelakang ibunya, terus berdoa dengan posisi tangan didepan wajahnya. Entah apa isi doanya, yang jelas Ibu Jani bangga melihatnya.

Setelah hampir 20 menit menunggu, “Anjani Ningsih??” terdengar nama Anjani dipanggil. Anjani yang sedari tadi duduk, sambil melihat-lihat isi ruang kelas yang begitu menarik, langsung berdiri dan sedikit berlari menghampiri meja tes. Dimeja itu terlihat jelas seorang wanita yang cantik, yang sudah pasti wanita itu adalah salah satu guru disekolah tersebut.

“Hallo cantik.. ” Sapanya begitu lembut, Jani hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. “Siapa nama lengkapnya?” tanya Ibu guru itu kembali.

“Nama saya Anjani Ningsih, bu. ” jawab Jani dengan percaya dirinya.

“Anjani usianya berapa tahun?” Ibu guru kembali menyapa dengan senyuman halusnya.

“Umur Jani sekarang 5 tahun setengah, bu.” Anjani menjawab lagi tanpa gugup.

“Wah, hebat ya kamu.. Belum genap 6 tahun, sudah lulus TK” Jawab ibu guru tak menyangka.

Anjani memang tergolong anak yang cerdas, dia menyelesaikan masa belajarnya saat di bangku Taman Kanak-Kanak hanya dalam kurun waktu satu tahun, gurunya saat di Taman Kanak-Kanak dulu, sepakat untuk langsung menaikan Jani dari TK A ke TK B, karena menurut mereka, kapasitas otak Jani cukup dianggap mampu jika langsung dinaikan lagi ketingkatan yang lebih tinggi.

Dan terbukti, saat di TK B dia mampu meraih juara ke 3, sedangkan yang meraih juara 1 juga 2 adalah murid yang dari awal sudah berada di TK B. Bisa dibilang Anjani ini hebat, karna meskipun usianya lebih muda dari teman-teman yang lainnya, tapi dia bisa mengalahkan temannya yang lebih lama berada di sana. Kisaran 6 bulan awal dia di TK A lalu 6 bulan kemudiannya di TK B. Itulah sebabnya Anjani bisa lulus dari Taman Kanak-Kanak diusianya yang cukup begitu muda. Sedangkan, teman sebayanya yang dulu di TK A, sekarang baru saja naik ketingkatan TK B.

“Oke Jani, sekarang ibu mau tes kemampuan membaca, menulis, dan menghitung kamu. Juga mengetes warna-warna apa saja yang sudah Jani tahu.” Jelas ibu guru itu dengan detail. Dan Jani hanya mengangguk begitu cepat. Semangatnya menggebu, yang ada dipikirannya saat ini adalah pelajaran-pelajaran yang pernah diajarkan oleh gurunya saat di Taman Kanak-Kanak dulu.

Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah Jani mampu mengerjakan tes dari gurunya? Lalu bisakah gadis kecil yang gigih dan berani ini lolos ke sekolah yang diimpikannya?? Nantikan cerita selanjutnya yaaa teman-teman.

Cerita Selanjutnya…