Kehidupan, Tidak Dikategorikan

Curhat sama Allah? Apa sama Teman?

Assalamu’alaikum teman shalih-shalihah ku..
Hmmm, aku rindu kalian ni… Bagaimana kabar kalian para pembaca setia blog ku?? Hihi… Semoga semua selalu dalam lindungan Allah Swt yaa… Aamiin Allahumma Aamiin.
Diblogku kali ini aku mau bahas judul di atas, yaitu “Curhat sama Allah? Apa sama Teman?”
Oke teman-teman, sebelumnya mari kita berdoa terlebih dahulu, agar blog kali ini bermanfaat untuk kita semua.. Aamiin ya rabbal’alamiin.

Curhat (curahatan hati) adalah sebuah kegiatan dimana seseorang baik pria maupun wanita yang mengeluarkan isi hatinya, yang mana di dalamnya terdapat peristiwa suka maupun duka. Setiap orang akan melakukan ini dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang bercerita pada teman dekatnya, ada juga yang meluapkan semua isi hatinya ke dalam buku diary, ada pula yang memendam atau bercerita pada barang-barang yang dia anggap itu teman baikknya, seperti boneka, atau ada pula yang curhat pada ayah atau ibunya, lalu yang terakhir, ada juga orang-orang yang curhat langsung kepada penciptanya.

“Lalu, curhat yang syar’i sesuai dengan syari’at islam itu seperti apa?”
“Harus selalu curhat pada Allah kah?”
“Tapikan, aku mau temanku juga tahu apa yang aku rasa”,
“Tapi kan aku lebih suka menulis dan tidak mau ada orang lain yang tahu”,
“Tapi kan aku percaya sama boneka kesayanganku kalo dia bisa mendengarku, daripada cerita sama teman, nanti bocor.”
“Tapi kan, aku lebih percaya cerita sama ayah, cerita sama mamah, daripada sama oranglain.”
Tapi, tapi, dan tapi, na’udzubillahimindzalik.

Teman shalih dan shalihah ku. Perlu kalian ketahui. Perasaan senang, sedih, bahagia, kecewa, sabar, bahkan marah, semua itu datang nya dari Allah. Apapun yang terjadi pada diri kita, mau itu baik ataupun buruk sudah ada yang menentukan yaitu Allah swt, hanya saja, tergantung bagaimana kita menerima dan menjalaninya.

Ketika kamu sedang dilanda kesedihan, atau diterjang kesengsaraan. Percayalah Allah sedang merindukan suaramu. Allah rindu rintihan do’amu, Allah rindu sya’iran ayat lantunanmu, Allah rindu pengaduan dan permintaanmu. Bukan semata-mata beliau mengujimu tanpa ada maksud yang dimau.
Sesedih apapun kamu, seterpuruk apapun kamu, kembalilah pada-Nya. Ceritakan semuanya, tuangkan apapun yang kau rasa pada-Nya, menangis dan bersimpuhlah dihadapan-Nya, karna beliau akan sangat senang pada hamba-Nya yang mau menceritakan semua keluh kesahnya, sebaliknya jika kau sedang bahagia, merasa terbang diambang tawa, ingatlah, siapa lagi jika bukan dia (Allah) yang menganugrahkan itu semua. Maka, berterima kasih dan bersyukurlah, lalu ceritakan itu pada-Nya. Betapa indah hidup ini jika pencipta dan hasil ciptaanya selalu saling berkomunikasi.
Ambillah air wudhu, dirikan sholatmu, dan curahkan seluruh isi hatimu. Maka itu cara yang paling ampuh..

“Oh?? Jadi gaboleh ya cerita sama keluarga? teman? Sama hal-hal lain selain dari Allah Swt? Gitu?”

Bukan gitu maksudku sayang, sebenarnya tak ada yang melarang kita untuk mencurahkan hati pada sesama. Yaa manusia dengan manusia, atau pada yang berbeda, seperti manusia dengan benda. Tapi ingatlah yang tadi saya bilang diatas, semua perasaan yang kita miliki datangnya dari Allah, jadi alangkah baiknya jika kita menceritakan, mengonsultasikan, dan meminta saran, pada sang pencipta kita langsung.
Curhat pada sesama manusia juga harus. Pada teman, keluarga, kerabat kerja, dan siapapun itu, karna itu penting, kita harus bisa bersosialisasi, kita pun butuh pendekatan antar manusia, kadang juga kita butuh sekali solusi dari sosok mereka, apalagi dari sosok ibu dan ayah. Tapi tetaplah sebaik-baiknya solusi, hanya solusi sang ilahi. Kadang kita pun butuh sang pendengar, halnya seorang teman, dan tetap saja.. Sebaik-baiknya pendengar, hanya pendengaran Allah yang maha benar. Lalu untuk menceritakan apa yang dialam,i kesana kemari, itu bukan jalan pasti. Cerita boleh, tapi harus ditakar. Karna ada kadar dimana rahasia harus dijaga, kecuali pada Allah swt. Karena hanya beliau lah satu-satu nya penguasa yang tahu besar kecil nya rahasia dan dosa yang kita punya.

“Jadi udah dapet jawabannya? Curhat sama Allah? Apa sama Teman?”

Dan ini jawaban dari saya..
Sama teman atau keluaga, itu harus dan wajar.. Tapi tetap ditakar. Sedangkan curhat sama Allah, itu Wajib!!! Karna kalo bukan pada-Nya? Siapa yang akan membantu kita?.

Alhamdulillah, mungkin cukup.. Semoga apa yang sudah teman shalih dan shalihah baca, dan dapat, tentunya bermanfaat. Sekian dari saya.. Diana.
Wassalamu’alaikum..

Tinggalkan komentar