Kehidupan, Tidak Dikategorikan

Broken Home

Broken home

Maksud dari kalimat “Percayalah, jika didalamnya hancur, maka para arsitektur pun ikut melebur”, yaitu dimana sebuah keluarga, yang diibaratkan bangunan rumah lalu di dalamnya (orangtua) itu hancur, maka para arsitektur (anak-anak) pun ikut melebur dan hancur.

Kenapa demikian? Rumah tangga sepasang suami istri di bangun oleh kasih dan sayang dari ketulusan mereka masing-masing, dan akan kokoh jika dikaruniai keturunan seorang anak yang diibaratkan sebuah tiangnya. Lalu bagaimana jika bangunan rumah itu roboh? Sudah jelas tiang-tiang itu akan ikut hancur berleburan juga bukan?.

Broken home, yaitu suatu keadaan dimana seorang anak tidak lagi merasakan kehangatan di dalam rumah, berkurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua, dan merasa tertekan dengan keadaan yang sedang dialaminya. Banyak dari mereka yang merasa hidupnya tak berarti hingga memutuskan untuk pergi dan mati.

Biasanya kasus ini terjadi akibat perceraian orang tua, keadaan financial yang rendah, atau terjadi kekerasan terhadap sang anak. Sekitar 3 dari 10 anak broken home yang berhasil melewati masa-masa sulitnya. Sisanya mereka terperosok ke jalur yang salah.

Salah satunya pergaulan bebas, anak-anak yang berkasus Broken Home ini akan melakukan hal yang menurutnya bisa mengobati rasa sedihnya. Padahal.. Jika dia salah mengambil jalan, bukannya terobati yang ada malah melukai. Anak-anak yang sudah terjerumus pada pergaulan bebas akan merasakan dampak yang negatif, seperti penyalah gunaan narkoba, terjadinya kriminalitas, bahkan hamil di luar nikah.

Bayangkan, betapa pedihnya hidup mereka. Harus menjalani dua masalah bersamaan. Lalu? Kalo sudah begini, siapa yang harus disalahkan? Orang tuanya?? Atau kah dia, sang korban broken home? Jawabannya tidak ada yang bisa disalahkan.

Karena, terjadinya kasus ini tidak ada yang pernah tau pada siapa, kapan, dan dimana akan dirasakan. Tapi, jika kedua orangtua tersebut sayang pada keluarganya, menjadikan anak sebagai faktor utama mempertahankan pernikahan, seharusnya orang tua bisa mengontrol emosinya dan memikirkan masa depan anaknya. Bukan malah berlaku sewenang-wenang mengikuti egonya.

Dan sebaliknya, jika memang di suatu keluarga itu sudah terlanjur hancur, si anak tidak perlu menangis berlarut-larut, merasa dunia tidak memihak padanya, hingga menimbulkan rasa benci kepada kedua orangtuanya, dan berakhir pada jalan yang menyimpang yang merugikan dirinya.

Seharusnya dia mengambil langkahnya ke langkah yang lebih baik. Yaitu, menjalani aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan usianya. Misal, mengikuti organisasi salah satunya. Manfaatnya, agar kita lebih cakap, dan tentunya merasa sibuk karna organisasi tersebut, sehingga kita tidak terlalu berlarut-larut memikirkan masalah yang sedang di alami.

Dan perlu diingat, tidak semua anak yang broken home tidak memiliki kepribadian yang baik, mereka hanya kurang mendapat arahan dari dua orang yang sangat disayanginya yaitu orangtuanya.

Oleh karena itu, siapapun kamu yang sekarang sedang mengalami kasus ini, marilah kita perbanyak perbuatan-perbuatan positif agar energi yang kita terima kedalam tubuh kita pun berupa energi yang positif. Kita bisa memulainya dengan mendekatkan diri pada Allah swt. Dengan begitu kita bisa memiliki landasan agama yang kuat sehingga kita tidak akan terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merusak diri.

Semua orang pasti ingin memiliki keluarga yang harmonis, rukun, dan dipenuhi rasa kasih sayang, juga perhatian. Bagi kalian yang saat ini merasa memiliki keluarga yang masih lengkap, dengan kondisi yang harmonis, penuh perhatian dari orang tua, maka banyak-banyaklah kalian untuk bersyukur. Karna masih banyak anak-anak diluar sana yang membutuhkan semua itu.

Pengetahuan, Tidak Dikategorikan

Quotes yang Ramai di Kalangan Remaja Milenial

Anak-anak yang kelahirannya di tahun 2000 sampai seterusnya biasa disebut dengan istilah “Generasi Z”. Kenapa bisa disebut “Generasi Z”? Karena, digenerasi ini tekhnologi-tekhnologi sudah berkembang dengan pesat, bahkan dari segi budaya pun sedikit demi sedikit ikut berkembang mengalami perubahan.

Salah satu dari sekian budaya yang mulai berkembang yaitu budaya bahasa. Remaja-remaja milenial ini selalu berhasil menciptakan vocabulary baru. Banyak sekali terjadi perubahan-perubahan kata bahasa indonesia baku menjadi bahasa yang gaul, salah satunya pada kata “Santai”. Teman-teman semua bisa perhatikan lagi, kata “Santai” hingga saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Berawal dari kata Santai lalu menjadi Selow-Woles hingga berakhir di kata Santuy. Sungguh beragam bukan??

Begitupun dengan pola pikir yang semakin berubah, banyak hal-hal yang sebenarnya belum pas pada usia mereka, tapi malah menjadi sebuah habbit yang sudah tidak aneh lagi dikalangan mereka. Ya… Istilah Bucin pun mulai tersebar di generasi Z ini. Banyak yang mengartikan bucin itu “Butuh Cinta” ada juga yang mengartikan “Budak Cinta”.

Ini terbukti karena remaja-remaja milenial ini lebih suka dan tertarik dengan quote atau kutipan berisi tentang Cinta, dan ini cukup ramai dikalangannya. Siapapun dia yang sedang merasa bucin maka akan mencari suatu hal yang bisa mendukung rasanya tersebut, salah satunya mencari quotes atau kutipan-kutipan yang berbau cinta.

Bahkan, 8 dari 10 orang dikalangan mereka (remaja milenial) tidak begitu tertarik dengan quotes yang berisi motivasi-motivasi, kata-kata mutiara, atau apapun itu yang tidak berbau cinta. Mungkin karena bahasanya yang sulit untuk dipahami sehingga mereka lebih memilih hal yang mereka rasa lebih pas dengan yang mereka rasakan.

Oleh karena itu, di generasi z ini banyak para pengutip atau pembuat kutipan yang membuat quotes bertemakan cinta, dan kita bisa menemukan quotes tersebut diberbagai media. Baik di media internet, sosial media, dan situs-situs lainnya.

Satu hal yang perlu diingat, membuat quotes itu tidak semudah mengedipkan mata, banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari bahasa, makna, dan lain-lainnya. Mengutip kutipan dari siapapun itu harus sesuai dengan apa yang kita rasa, tapi tetap harus tau batas usia. Sekian blog ini, semoga bermanfaat.

Pengetahuan, Tidak Dikategorikan

Apa itu qoutes?

Quote artinya kutipan, yaitu suatu kalimat yang dianggap menarik, karena di dalamnya terdapat ide, dan pendapat atau gagasan seseorang.

Kata Quote merupakan sebuah kata tunggal dalam bahasa inggris yang berarti sebuah kutipan atau petikan. Sedangkan dalam bentuk jamak adalah quotes yang berarti kutipan-kutipan. Quote (kutipan) umumnya diberi tanda kutip atau tanda petik (quotation marks) di depan dan belakang kalimat tersebut, seperti: “……”

Membuat sebuah quote (kutipan) bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu membuat sebuah kutipan harus tahu apa makna dari kutipan tersebut, bukan semena-mena membuat sebuah quote yang bagus dengan rangkaian kata yang indah tetapi arti dari quote itu sendiri belum jelas.

Orang-orang yang membuat kutipan biasanya disebut pengutip, dan yang mengutip / memakai kutipan itu disebut pengutipan. Kutipan bisa di dapat dari berbagai jenis referensi, misalnya internet, media cetak, sosial media, maupun video-visua, dan lan-lain. Pada umumnya di dalam seni tulis, para pengutipan, mengutip sebuah kutipan (quote) yaitu gunanya dijadikan sebagai acuan atau sumber untuk memperkuat, dan mempertahankan juga memperjelas suatu penulisan.

Biasanya mereka yang mengutip kutipan tersebut merasa isi dari kutipan tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Atau si pengutipan merasa setuju dengan pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh sang pengutip.

Satu hal yang perlu diingat, jika diantara kita ingin mengutip suatu kutipan orang lain, kita tidak boleh merubah isi apapun dari kutipan tersebut, walaupun si penulis salah dalam penulisannya, kita yang mengutip dilarang untuk merubahnya, cukup apa ada mya sesuai dengam apa yang tertera.
Kecuali jika menghilangkan beberapa kata dengan alasan harus diganti dengan tanda kurung “()” atau titik-titik “………” asal tidak merubah makna daei isi kutipan tersebut.

Sajak Puisi, Tidak Dikategorikan

Dianas quotes

Setiap orang pernah merasa hancur akan harapannya,

Entah penyebabnya teman, pacar, atau mungkin keluarga.

Beberapa dari mereka juga pasti pernah mengalami bahagia,

Hanya saja sulit untuk dibedakan mana Palsu mana nyata.

Hidup bukan perihal bagaimana nanti,

Bukan pula berangan khayal tentang mimpi.

Tapi hidup itu tentang proses yang dilakukan saat ini,

Karna nanti semua mimpi kan terbukti.

Kau tau bagaimana senangnya hujan ketika ia turun?

Menyapa bumi dengan segenap belaian rintiknya.

Lalu apa yang menyebabkanya bahagia?

Padahal banyak yang mencela akan kehadirannya

Karna dia tahu, hadirnya membawa pelangi yang pernuh warna.

Tidak Dikategorikan

Tulisan Perdana

Ini adalah tulisan perdana di blog ini…

Perkenalkan, nama saya Reina Diana Kasih. Biasa di panggil “diana, din, atau reina dan ena”. Kalian boleh panggil saya diantara empat sebutan itu. Saya lahir di Bogor 18 tahun yang lalu, dan saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Ini adalah gambar diri saya.