Assalamualaikum teman-teman shalih dan shalihah..
Ngomongin masalah Stay at Home gara-gara si Mas Cor dan Mba Ona, di Indonesia cukup gencar ni. Coba, kenapa harus Stay at Home sih?
Kenapa ya?? Hmm mari simak penjelasan dibawah ini baik-baik.
JAKARTA-Presiden Jokowi telah menganjurkan masyarakat untuk berkegiatan di rumah dan mengurangi beraktifitas di luar rumah demi mencegah penyebaran rantai virus corona.
Kegiatan mulai dari bekerja, sekolah hingga beribadah, dalam keadaan darurat corona seperti saat ini menjadi peringatan bagi masyarakat.
“Dengan kondisi ini saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah,” jelas Jokowi di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020) lalu.
Selain kata Jokowi, sejumlah kepala daerah telah mengambil kebijakan untuk meliburkan anak sekolah selama 14 hari. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan sementara dan digantikan dengan belajar di rumah.
Nah teman-teman sudah mengerti belum? Kenapa kita semua harus diam dirumah selama 14 hari? Sudah jelas bukan, apa yang telah dipaparkan oleh Bapak Presiden kita, bahwa sistem Stay at Home selama 14 hari ini bertujuan untuk mengurangi rantai penyebaran si dua sejoli Mas Cor dan Mba Ona ini. Tapi, 60% rakyat Indonesia masih banyak yang menyalah artikan adanya sistem ini.
Sekolah dan berkerja diliburkan, bertujuan agar masyarakat bisa diam dirumah, dan mengurangi aktifitas-aktifitas di luar rumah. Tapi apa yang terjadi? Sekolah dan bekerja memang libur, tapi kegiatan diluar rumah masih ramai dijalanan. Perkumpulan dimana-mana masih sering ditemukan, dijalan, dimall, direstoran, semua berjalan seakan baik-baik saja. Padahal sudah jelas, himbauan begitu tegas. Agar masyarakat tetap diam dirumah, dan tidak merasa waswas. Bayangkan, jika semakin sering berinteraksi, semakin besar juga frekuensi penyebarannya Virus Corona ini.
Oke, diam dirumah selama 14 hari dan mengerjakan segala hal yang seharusnya diluar rumah itu memang tidak mudah. Bahkan para pekerja freelance banyak yang mengeluh jika harus menunda bekerja sementara, alasanya cukup menyentuh hati “Kami bukan pegawai kantoran yang bisa menyelesaikan pekerjaannya dirumah. Kami hanya seorang pekerja freelance. Jika kita hanya diam dirumah, mau makan apa keluarga kita?” Lalu para pelajar khususnya mahasiswa/i banyak pula yang mengeluh atas diliburkannya kegiatan belajar di sekolah, maupun di kampus. Mereka merasa kesulitan dengan sitem belajar online.
Tapi kita bisa apa? apa salahnya jika kita saling bekerja sama? Mematuhi kebijakan yang ada, membantu peran pemerintah dan para tenaga kerja agar lebih mudah menangani pandemi Virus Corona yang kini kian melanda.
Oleh karena itu, ayoo sama-sama, seluruh warga Indonesia mari kita jalani sistem Stay at Home ini agar kita semua dapat terlindungi. Juga mengurangi tingkat penyebaran virus dan kematian di dunia, khususnya di Indonesia.


